.
.
Advokasi kesetaraan gender mengingatkan bahwa Perempuan dan Pria selayaknya sinergis, saling mengisi dalam semua peran kehidupan, bukan berarti untuk perempuan mengungguli, atau berperan tanpa pria ataupun sebaliknya (*redaksi ASYB)
---------
International Women's Day
Hari Perempuan Internasional diperingati pada hari ini, 8 Maret 2021. Peringatan International Women's Day selalu dilakukan setiap 8 Maret setiap tahunnya. Tahun ini, UN Women mengusung tema "Perempuan dalam Kepemimpinan: Mencapai Masa Depan yang Setara di Dunia Covid-19" untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2021. Tema ini diangkat sebagai perayaan atas upaya luar biasa perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia dalam membentuk masa depan dan pemulihan yang lebih setara semasa pandemi Covid-19. Peringatan ini juga sekaligus menyoroti kesenjangan gender yang sampai saat ini masih ada.
Hari Perempuan Internasional diperingati pada hari ini, 8 Maret 2021. Peringatan International Women's Day selalu dilakukan setiap 8 Maret setiap tahunnya. Tahun ini, UN Women mengusung tema "Perempuan dalam Kepemimpinan: Mencapai Masa Depan yang Setara di Dunia Covid-19" untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2021. Tema ini diangkat sebagai perayaan atas upaya luar biasa perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia dalam membentuk masa depan dan pemulihan yang lebih setara semasa pandemi Covid-19. Peringatan ini juga sekaligus menyoroti kesenjangan gender yang sampai saat ini masih ada.
.
Partisipasi perempuan di pemerintahan
Dilansir dari laman resmi UN Women, partisipasi dan kepemimpinan penuh yang efektif perempuan di semua bidang kehidupan dapat mendorong kemajuan untuk semua orang. Akan tetapi, suara perempuan masih kurang terwakili dalam kehidupan publik dan pengambilan keputusan, seperti yang diungkapkan dalam laporan Sekjen PBB baru -baru ini. Peran perempuan untuk menjadi kepala negara atau pemerintahan hanya ada di 22 negara. Selebihnya, hanya 24,9 persen anggota parlemen nasional adalah perempuan. Pada tingkat kemajuan seperti ini, kesetaraan gender di bidang kepala pemerintahan akan membutuhkan waktu 130 tahun lagi.
.
Perempuan melawan pandemi
Perempuan juga berada di garis depan pertempuran melawan Covid-19. Mereka berperan sebagai pekerja garis depan dan sektor kesehatan, sebagai ilmuwan, dokter, dan perawat. UN Women menyoroti kenyataan bahwa pekerja perempuan dibayar 11 persen lebih rendah secara global dibangdingkan rekan kerja mereka yang laki-laki. Hasil analisis dari tim tugas Covid-19 dari 87 negara menemukan hanya 3,5 persen dari mereka yang memiliki kesetaraan gender. Adapun kepemimpinan perempuan dalam menangani pandemi, UN Women menilai ada hasil yang positif. Misalnya Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Di bawah kepemimpinannya, Selandia Baru dinobatkan sebagai negara dengan penanganan pandemi Covid-19 terbaik versi Covid Performance Index.
.
Perempuan muda
Peran perempuan muda juga sangat berpengaruh dalam berbagai kepentingan dunia. Mereka berada di garis depan dalam gerakan inklusif, baik secara online maupun di jalan-jalan demi keadilan sosial, perubahan iklim, dan kesetaraan di berbagai belahan dunia. Contohnya Greta Thunberg, remaja perempuan asal Swedia yang bolos sekolah dan menginspirasi gerakan internasional untuk memerangi perubahan iklim.
.
UN Women mencatat, perempuan di bawah usia 30 tahun kurang dari 1 persen dari jumlah anggota parlemen di seluruh dunia.
.
Maka dari itu, Hari Perempuan Internasional 2021, menggaungkan seruan untuk kesetaraan generasi. Dalam mencapainya, akan diselenggarakan Forum Kesetaraan Generasi di Mexico City pada 29-31 Maret 2021, dan acara puncaknya akan diselenggarakan di Paris pada Juni 2021. Forum ini mengajak pemimpin, visioner, dan aktivis dari seluruh dunia, untuk mendorong perubahan transformatif untuk generasi yang akan datang.
.
Sejarah
Kilas sejarah Mengutip BBC, sejarah Hari Perempuan Internasional berawal pada 1908, ketika 15.000 wanita berbaris melalui New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih. Kemudian Partai Sosialis Amerika yang mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama, setahun kemudian. Ide untuk membuat hari internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin. Dia menyarankan ide tersebut pada 1910 di Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen. Terdapat 100 wanita dari 17 negara yang hadir di sana. Mereka pun menyetujui usulan Clara dengan suara bulat. Berikutnya, Hari Perempuan pertama kali dirayakan pada 1911, di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. PBB pun meresmikan peringatan ini pada 1975 dan mulai merayakannya. Tema pertama yang diusung oleh PBB, tepatnya pada 1996, adalah "Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan". Sampai saat ini, Hari Perempuan Internasional masih terus diperingati, dengan tema berbeda-beda sesuai keresahan zamannya. Tema Hari Perempuan Internasional tahun ini, memberi panggung untuk para pemimpin perempuan dan perempuan muda untuk menunjukkan suaranya. Selamat Hari Perempuan Internasional, Happy International Women's Day!
.
Sumber Kompas.com "International Women's Day 2021, Kepemimpinan dan Kesetaraan Generasi",
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary